Rabu, 07 Maret 2012

MAN Cikarang Masa Kini

MAN Cikarang terdiri dari kata Madrasah (bahasa Arab) yang artinya sekolah, Aliyah yang artinya tinggi dan Negeri. Jadi, sudah jelas bahwa MAN Cikarang itu Sekolah berbasis Islam dan berstandar nasional. Mengapa saya menamakan sekolah berbasis Islam? Ya, dari namanya aja udah dari bahasa Arab. Dan mengapa juga saya menamakan sekolah berstandar nasional? Dilihat dari namanya juga udah pasti tau kan kalo MAN Cikarang itu sekolah berstandar nasional.

Selain itu, dengan prestasi yang didapatkan MAN Cikarang baru-baru ini dan fasilitas-fasilitas yang baru serta fasilitas yang jarang ada di sekolah lainnya. Dalam prestasi, sekolah kita mendapat juara 2 PC Assembling se-Jawa Barat pada tahun 2010 yang diadakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, juara 1 dan 2 se-Jawa Barat dan se-DKI Jakarta lomba PC Assembling tahun 2012 yang diadakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia juga, dan juara 3 lomba band yang diadakan oleh salah satu provider GSM, dan prestasi-prestasi yang lain. Maka dari itulah, MAN Cikarang pantas mendapat gelar Madrasah Aliyah Negeri terbaik se-kabupaten Bekasi dan Jawa Barat (Insya Allah).

Pada lomba PC Assembling tahun 2010, MAN Cikarang yang diwakili saudara Asep Sunardi mendapatkan juara 2 dengan hadiah tropi dan uang senilai sekian. Pada lomba PC Assembling tahun 2012 baru-baru ini, MAN Cikarang yang diwakili Rafli Reza Mulyadi dan Fajar Sidiq mendapatkan juara 1 dan 2 berturut-turut dengan hadiah tropi dan uang senilai sekian. Pada waktu itu semua murid MAN Cikarang merasa bahagia dan bangga terhadap apa yang dicapai teman kami termasuk saya sendiri. :)

Dan pada lomba band yang diadakan salah satu provider yang berlokasi di Karawang, sekolah kita mendapatkan juara 3 dengan hadiah tropi dan uang. Ya, beginilah keadaan sekolah kita sekarang ini, mudah-mudahan MAN Cikarang mendapat prestasi-prestasi yang lebih presticious (kata pak Badru) dan lebih banyak lagi. Amiin..

O ya, fasilitas-fasilitas MAN Cikarang juga ga kalah jauh loh sama sekolah-sekolah yang lain. Seperti: Sport Hall, kolam pemancingan, hotspot, dan lain-lain. Udah dulu deh artikel saya kali ini. Orang cuma buat tugas doang, disuruh minimal 5 paragraf. Yaa udah deh segini aja. See ya. ;)

Senin, 05 Maret 2012

Katakana

1. Huruf Katakana Dasar


2. Dakuten (゛) 
Penggunaan tanda dakuten pada huruf katakana sama seperti penggunaan paa huruf hiragana.

3. Handakuten atau lingkaran (Maru) kecil
Penggunaan handakuten pada katakana sama seperti pada huruf hiragana.

Tabel Katakana Dakuten dan Handakuten

4. ya, yu dan yo kecil
Penggunaan ya, yu dan yo kecil (ヤユヨ) sama dengan penggunaan pada huruf hiragana.




5. Huruf tambahan
Karena huruf katakana digunakan untuk menulis kata serapan, maka dalam huruf katakana terdapat beberapa variasi dari huruf dasarnya. Disini juga digunakan huruf katakana a, i, u, e, dan o kecil.


6. Vokal panjang atau dobel vokal
Dalam huruf katakana juga dikenal huruf vokal panjang, perbedaannya dalam huruf katakana adalah tanda panjang untuk vokal ditulis dengan tanda yang sama. Tanda panjang ini diwakili dengan (ー) pada huruf vokal yang akan diperpanjang vokalnya. Karena katakana  merupakan penulisan dari kata serapan, maka penulisan akan disesuaikan dengan pengucapan.
Contoh:

Asal kata Pengucapan Penulisan Arti
Party Paatii パーティー pesta
Soccer Sakkaa サッカー sepak bola
Galih Garii ガリー Galih (nama orang)


Sumber: Khanif, Muhammad. Cara Mudah Menguasai Bahasa Jepang. 2010. Tera: Yogyakarta

Hiragana

1. Huruf Dasar Hiragana


2. Dakuten (゛)
Penggunaan tanda dakuten atau yang juga dikenal dengan "tenten" di kanan atas huruf utama (◌゛), mengubah cara baca menjadi terasa sedikit 'menebal'. Misalnya: huruf ka, ki, ku, ke, dan ko yang diberi tanda tenten di kanan atasnya, menjadi ga, gi, gu, ge, dan go. Penggunaan tanda ini hanya pada beberapa huruf saja, yaitu deret k, s, t, dan h.


3. Handakuten atau Lingkaran (Maru) kecil
Penggunaan handakuten atau maru (◌゜) atau lingkaran kecil di kanan atas huruf hanya berlaku pada huruf dasar ha, hi, fu, he, dan ho (はひふほ)

Tabel Hiragana Dakuten dan Handakuten

4. ya, yu dan yo kecil
Penggunaan ya, yu, dan yo kecil (やゆよ) hanya pada huruf dengan vokal belakangnya i. Jadi, penggunaannya hanya pada huruf ki, shi, chi, ni, hi, mi, ri, gi, ji, bi, dan pi. Huruf tersebut jika diikuti dengan ya, yu, dan yo kecil, maka vokal belakang akan lebur oleh ya, yu, dan yo, seperti berikut ini.

  => Bedakan dengan huruf bervokal belakang i kemudian bertemu dengan ya, yu atau yo biasa.
       Misalnya: ki (き) dengan yo biasa (よ) よ, maka akan dibaca kiyo bukan kyo.


5. Vokal dobel
Penulisan vokal dobel pada hiragana:


Vokal Huruf Hiragana Contoh Dibaca
aa huruf berakhiran -a ditambah huruf あ かあさん okaasan
ii huruf berakhiran -i ditambah huruf い ちいさい chiisai
uu huruf berakhiran -u ditambah huruf う くう kuuki
ee huruf berakhiran -e ditambah huruf えatau い せんせい sensee
oo huruf berakhiran -o ditambah huruf おatau う おおさか Oosaka




Sumber: Khanif, Muhammad. Cara Mudah Menguasai Bahasa Jepang. 2010. Tera: Yogyakarta

Belajar Bahasa Jepang Yuk !!

1. Mengenal Huruf Jepang

Bahasa Jepang sebenarnya tidaklah terlalu sulit untuk diucapkan, khususnya bagi orang Indonesia. Suku kata dalam bahasa Jepang didasarkan pada kombinasi dari 5 vokal dan beberapa konsonan, sehingga pelafalannya seharusnya relatif mudah. Namun, perbendaharaan kata dan struktur kalimatnya cukup berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris ataupun bahasa-bahasa Eropa lainnya, sehingga mungkin saja Anda mengalami kesulitan untuk terbiasa dengan bahasa Jepang pada saat Anda mulai belajar bahasa ini.

Huruf Jepang sendiri pada dasarnya terbagi menjadi tiga jenis huruf, dan ketiga-ketiganya dapat digunakan secara bersama-sama. Huruf tersebut yaitu huruf HIRAGANA dan KATAKANA atau yang sering disebut dengan huruf KANA dan satu huruf lagi yang dinamakan dengan huruf KANJI. Pada bagian belakang huruf Hiragana an Katakan selalu menggunakan huruf alfabet vokal selain huruf (N). Hal ini dapat anda lihat dari tabel huruf Jepang, semua pasti berakhiran A I U E dan O, kecuali huruf N.

Huruf Hiragana pada dasarnya adalah huruf yang dipakai dalam penulisan kosakata asli dari Jepang, dalam arti bukan berasal dari bahasa asing yang kemudian digunakan dalam bahasa Jepang atau yang disebut bahasa serapan atau yang dikenal dengan gairago. Hiragana juga digunakan untuk tulisan kata-kata yang ditulis dengan huruf Kanji. Selain itu juga untuk menulis kata bantu atau partikel, kata bantu kata kerja atau yang berkonjugasi dengan kata kerja dan sebagainya. Penulisan Hiragan didasarkan atas suku kata dan aturan sendiri. Contoh kosakata yang ditulis dengan huruf hiragana ini yaitu: jidōsha; uma; nichiyōbi; doyōbi; dan lain-lain.

Huruf kedua adalah huruf huruf Katakana. Pada huruf ini dapat digunakan dengan lebih banyak pengembangan cara penulisan sehingga dapat dipakai untuk kosakata serapan yang tidak ada dalam bahasa Jepang umumnya. Contoh dari kosakata yang ditulis menggunakan huruf katakana ini misalnya adalah adalah nama anda (yang bukan nama Jepang); enjina; basu; hoteru, jogujakaruta dan lain sebagainya. Huruf katakan juga digunakan untuk menulis kata-kata asing, nama negara dan kota asing (kecuali pada beberapa negara), benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi sekarang ini banyak pula kata-kata Jepang asli yang juga sering ditulis dengan huruf Katakan, namun biasanya bersifat sebagai penegasan saja. Selain itu Katakana juga banyak digunakan untuk menulis onomatope (bentuk kata yang menirukan suatu bunyi atau suara baik dari mansuia, hewan atau benda).

Di bawah ini anda akan mengenal masing-masing huruf Jepang beserta cara penulisannya. Anda akan dengan mudah menghafal dan lancar menulis huruf-huruf Jepang jika aturan-aturan atau rule dari tata penulisan huruf Jepang, anda ikuti. Perlu anda ketahui juga bahwa menulis huruf Jepang ada dua style penulisan. Yang pertama vertikal, sedangkan yang kedua adalah horizontal.

      Aturan dalam menulis huruf Jepang:
1.  Penulisan secara vertikal, huruf ditulis dari atas ke bawah, dan dilanjutkan pada baris sebelah kirinya
     untuk baris selanjutnya.
2.  Penulisan secara horizontal, huruf ditulis seperti anda menulis huruf alphabet, yaitu dari kiri ke kanan,
     serta dilanjutkan pada baris di bawahnya untuk baris selanjutnya.
3.  Masing-masing huruf Jepang ditulis mengikuti arah dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan.

Pengucapan Bahasa Jepang
Hampir semua kata dalam bahasa Jepang ditulis (dalam huruf latin) dan diucapkan seperti dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jepang hanya sedikit saja yang diucapkan berbeda dari bahasa Indonesia.
       Terdapat 5 vokal dasar dalam bahasa Jepang. Ada vokal pendek/biasa dan vokal panjang/dobel. Terkadang panjang pendeknya vokal ini mempengaruhi arti. Adapun vokal tersebut adalah:
      => A, dibaca sama seperti pada kata: jaya, para, sama, dan lain-lain.
      => I, dibaca sama seperti pada kata: sini, bibi, tari, dan lain-lain.
      => U, dibaca sama seperti pada kata: kuku, buku, kamu, dan lain-lain.
      => E, dibaca sama seperti pada kata: hebat, lele, desa, dan lain-lain.
      => O, dibaca sama seperti pada kata: toko, dosa, orang, dan lain-lain.


Sumber: Khanif, Muhammad. Cara Mudah Menguasai Bahasa Jepang. 2010. Tera: Yogyakarta