2. Dakuten (゛)
Penggunaan tanda dakuten atau yang juga dikenal dengan "tenten" di kanan atas huruf utama (◌゛), mengubah cara baca menjadi terasa sedikit 'menebal'. Misalnya: huruf ka, ki, ku, ke, dan ko yang diberi tanda tenten di kanan atasnya, menjadi ga, gi, gu, ge, dan go. Penggunaan tanda ini hanya pada beberapa huruf saja, yaitu deret k, s, t, dan h.
3. Handakuten atau Lingkaran (Maru) kecil
Penggunaan handakuten atau maru (◌゜) atau lingkaran kecil di kanan atas huruf hanya berlaku pada huruf dasar ha, hi, fu, he, dan ho (はひふヘほ)
Tabel Hiragana Dakuten dan Handakuten
4. ya, yu dan yo kecil
Penggunaan ya, yu, dan yo kecil (やゆよ) hanya pada huruf dengan vokal belakangnya i. Jadi, penggunaannya hanya pada huruf ki, shi, chi, ni, hi, mi, ri, gi, ji, bi, dan pi. Huruf tersebut jika diikuti dengan ya, yu, dan yo kecil, maka vokal belakang akan lebur oleh ya, yu, dan yo, seperti berikut ini.
=> Bedakan dengan huruf bervokal belakang i kemudian bertemu dengan ya, yu atau yo biasa.
Misalnya: ki (き) dengan yo biasa (よ) → きよ, maka akan dibaca kiyo bukan kyo.
5. Vokal dobel
Penulisan vokal dobel pada hiragana:
Vokal | Huruf Hiragana | Contoh | Dibaca |
aa | huruf berakhiran -a ditambah huruf あ | おかあさん | okaasan |
ii | huruf berakhiran -i ditambah huruf い | ちいさい | chiisai |
uu | huruf berakhiran -u ditambah huruf う | くうき | kuuki |
ee | huruf berakhiran -e ditambah huruf えatau い | せんせい | sensee |
oo | huruf berakhiran -o ditambah huruf おatau う | おおさか | Oosaka |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar